BRMP Sumbar Lakukan Pendampingan pada BP Pekonina dan Poktan Penerima OPLAH 2025
Kamis, 6 November 2025. Bertempat di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, BRMP Sumbar memberikan pendampingan kepada 7 (tujuh) Poktan Penerima bantuan Optimasi Lahan (OPLAH) dan Brigade Pangan (BP) Pekonina yang telah terbentuk pada 29 Oktober lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Nagari, Kepala Jorong, Koordinator BPP dan PPL Kecamatan Pauh Duo, Tim BP Pekonina, dan Perwakilan Poktan penerima bantuan program OPLAH.
Ketua BP Pekonina, Afriyanto, menyatakan bahwa kendala yang terjadi di Kecamatan Pauh Duo saat ini adalah sulitnya ketersediaan tenaga kerja untuk mengolah sawah. Akibatnya, banyak lahan yang beralih komoditas dari padi ke jagung dan bawang, bahkan ada yang bera.
"Semoga adanya program BP dari Pemerintah ini dapat menjawab permasalahan yang dihadapi petani selama ini. BP muncul bukan untuk berkompetisi, tapi bekerjasama dan bermitra dengan petani", ujarnya.
Wali Nagari Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Wardoyo, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi adalah irigasi atau dam yang rusak sehingga dengan adanya Kegiatan OPLAH ini dapat segera diperbaiki dan pengerjaan konstruksi segera selesai sehingga dapat segera tanam padi, dan bekerja sama dengan BP. "Besar harapan kami, tahun depan bisa didampingi terus oleh BRMP Sumbar untuk memajukan pertanian di Solok Selatan melalui program-program lainnya, seperti hal kegiatan BP ini", pungkasnya.
LO BRMP Sumbar untuk Solok Selatan, Ratna Wulandari, menerima dengan baik laporan BP dan sambutan Wali Nagari. Ratna mengatakan bahwa BP adalah petani milenial yang hendaknya membawa perubahan untuk pertanian di Solok Selatan. "BP muncul disebabkan karena adanya gap umur antara para petani saat ini dengan generasi muda, maka perlu untuk menarik dan merangkul generasi muda sebagai agen penerus pertanian dengan cara yang baru atau modern, yaitu memberikan modal berupa bantuan alsintan dalam rangka modernisasi pertanian serta sebagai perwujudan petani milenial", ujar Ratna.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ratna terkait Program Strategis Kementerian Pertanian, khususnya OPLAH dan BP, teknologi budidaya padi sawah yang baik sesuai GAP, dan diskusi interaktif bersama petani serta BP Pekonina.